tau gak ternyata banyak loh konsep al-quran yang menjadi dasar bagi ilmu komputer.. mau tau gan nich ana kasi tau
Ilmu boolean
Ilmu Boolean didalam al-quran, tahukah boolean itu apa, kalo gak ada boolean gak bakalan ada internet, gak bakalan ada komputer, karena boolean itu adalah cabang dari pemrograman, algoritma.
contoh
“Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang aman, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya . Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),”
Sebuah kalimat yang indah, mengapa Al-quran tidak mengubah dengan kata-kata “Aw”, Seandainya hal itu yang terjadi maka akan terciptalah kalimat yang rancu.
“Demi (buah) Tin atau (buah) Zaitun, atau demi bukit Sinai, atau demi kota (Mekah) ini yang aman, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya . Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),”
Membingungkan, itulah sebabnya Surah At-tin diatas menjadi sangat indah karena menggunakan kata-kata “wa(dan)”. Sungguh Al-quran ini merupakan kalam Illahi, suatu perkataan yang datangnya dari Tuhan.
Didalam Ilmu Pemrograman boolean “AND” kerap kali digunakan sebagai flowchart. (Algoritma). Ada beberapa algoritma yang menjadi bahan pemrograman yaitu “OR” Maksudnya adalah
AND berfungsi apabila dua fungsi / dua variabel jika salah satunya tidak cocok maka tidak akan dapat melanjutkan ke pemrograman selanjutnya. OR adalah dua fungsi / dua variable jika salah satunya tidak memenuhi kondisi namun yang satunya memenuhi kondisi maka pemrograman tetap dapat dilanjutkan.
pertanyaannya apakah ada pernyataan atau didalam al-quran
"Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gelita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, kerana (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir." (QS. 2. Al Baqarah:19) kita lihat al-baqarah sebelumnya yaitu ayat 18
"Mereka tuli, bisu dan buta , maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)" [q.s. 2:18]
jadi kalau kita gabung kedua terjemahan diatas maka akan berbunyi
"Mereka tuli, bisu dan buta , maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar). Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gelita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, kerana (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir"
Disinlah fungsi logika OR berperan andaikan kita ganti kalimat aw/atau diatas maka akan berbunyi seperti ini :
"Mereka tuli, bisu dan buta , maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar). Dan seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gelita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, kerana (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang
yang kafir" Membingungkan bukan ? sebab and disini gak berperan.
fungsi logika or disitu maksudnya mereka, tuli, bisu, dan buta, (satu kondisi) atau seperti (orang-orang) yang ditimpa hujan dari langit (dua kondisi), logika or disitu berarti andaikan logika satu yaitu mereka tuli,bisu, dan buta adalah false, namun orang yang ditimpa hujan dari langit bervalue true, maka hasilnya tetap jalan.
Konsep TCP/WIRELESS
Jauh sebelum Alexander Graham Bell menemukan handphone, Al-quran telah mengajarkan hal-hal yang dapat menunjang teorinya didalam menemukan telepon.
“ Demi (angin) yang menerbangkan ... Lihat Selengkapnyadebu dengan kuat, dan awan yang mengandung hujan, dan kapal-kapal yang berlayar dengan mudah, dan (malaikat-malaikat) yang membagi-bagi urusan” [Q.S. 51:1-4]
Dari sini sebenarnya muncul sebuah pernyataan yang mungkin agak rancu, namun jika kita hubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain maka akan muncul pengertian ICT (wireless communication technology), Bagaimana bisa. Mari kita lihat terjemahan surah Adz-Dzariyat ini kedalam bahasa Malaysia :
Kalimat Demi kekuatan penabur yang menabur dengan sebaik taburan, dengan kalimat Demi (angin) yang menerbangkan debu dengan kuat, adalah senada. Maksudnya : angin disini berfungsi sebagai penabur, sedangkan debu disni bermakna taburan. Makna dari kalimat diatas adalah asas kepada perkataan “Az-Zaariyat” dan “Zarwa”. Pada ayat ini Allah SWT telah bersumpah dengan “Az-Zaariyat” untuk menunjukkan betapa penting dan hebatnya makhluk ciptaan Allah ini.
Kalimat “Al-Maf’ulul mutlaq” digunakan untuk menjelaskan “Zarwa/Hujan” untuk memberi makna kesan hasil yang melewati dari proses “Az-Zaariyat”.
Maksud dari kalimat tersebut adalah Pada hari ini ahli sains telah menjumpai satu makhluk yang sama dengan penjelasan ayat 51:1 yaitu “elektron” apabila electron keluar dari orbitnya maka berlaku satu penaburan foton yang terlalu banyak dan yang terbang dengan teramat sangat laju.
Kalimat awan yang mengandung hujan senada dengan kalimat Dan demi kekuatan pembuatan Muatan, alasannya adalah awan disini berarti kekuatan sedangkan hujan disini bermakna muatan. Antara awan dan hujan tentulah sangat erat hubungannya, sebab sebagaimana kita ketahui awan itu adalah sekumpulan air. Dan suatu saat awan dapat pula menurunkan Hujan. Namun makna disini adalah kiasan, makna sesungguhnya adalah Dan Demi Foton Yang Membawa Data. Terlalu “Lebay” kah pernyataan ini ?
Mari kita perhatikan lagi Ayat 51:2 disambung dengan “Fa” maksudnya berlaku kesinambungan yang segera/cepat atau perubahan (tranformasi) dari “Az-Zaariyat” kepada “Al-Haamilat”. Perkataan ini berasal dari “Hamala” yang bermakna membawa (to bear/carry/lift) dan “Al-Haamilat” bermakna “Pembawa”.
Perhatikan perkataan “hamil/pembawa” di sini adalah seperti ibu mengandung (wanita hamil) di mana ibu dan anak adalah satu jasad yang tidak boleh dipisahkan.
Dari segi ICT, “Al-Haamil” dan “Data” memang tidak dapat dipisahkan sebab kedua-duanya merupakan satu benda yang sama, yang tidak dapat dipisahkan.
Perkataan “wiqra” bermakna muatan yang banyak (burden, to be heavy, could not be heard), dan berasal dari kata “Maf’ulumbih” yang menjelaskan objek yang dibawa yaitu muatan yang banyak tetapi tidak dapat didengar oleh telinga manusia.
Maha hebat! Lihat, Al-Quran mengajar manusia supaya membedakan antara gelombang bunyi (berbentuk mekanikal, bergerak melalui perlanggaran molekul udara), dan gelombang elektromagnetik (fotonik, bergerak melalui gelombang).
Gelombang bunyi bergerak pada kecepatan 0.34 km/massa, sedangkan gelombang cahaya pada kecepatan 300,000 km/massa!
Dan kapal-kapal yang berlayar dengan mudah senada dengan kalimat Dan kekuatan yang berlari dengan Selesa, maksudnya adalah Demi Elektromagnetik meluncur dengan teramat mudah, mengapa Kalimat kapal disini mengandung makna Kekuatan, sedangkan berlayar berarti mirip dengan pernyataan berlari. Begitu juga dengan elektromagentik yang meluncur dengan mudahnya.
Ayat 51:3 juga disambung dengan “Fa” untuk menunjukkan berlaku kesenambungan atau perubahan (transformasi) dari “Al-Haamilat” kepada “Al-Jaariyat”. Perkataan “Jara” bermakna berlari atau meluncur (to flow, glide, run, be current), maka “Al-Jariyat” bermakna peluncur atau berlari. Perkataan “Yusra” bermakna “kemudahan atau kesenangan” (with ease), dan kalimat ini telah “Al-maf’ulul mutlaq” untuk menunjukkan semudah-mudahnya, sesenang-senangnya (tanpa adanya halangan).
Di sini Al-Quran memastikan bahwa gelombang ini adalah gelombang elektromagnetik (cahaya), dan bukannya gelombang bunyi. Gelombang bunyi tidak dapat bergerak/meluncur dengan mudah sebab gelombang bunyi hanya berbentuk mekanikal. Gelombang bunyi bergerak melalui molekul udara, tanpa jasad (seperti vakuum) bunyi tak dapat bergerak. Bunyi juga tak dapat bergerak melalui penghalang seperti dinding.
“Dan (malaikat-malaikat) yang membagi-bagi urusan juga bermakna sama dengan Dan demi kekuatan yang membagi-bagikan urusan”, makna kalimat ini adalah Demi Transceiver/Komputer yang membagi tugas /Bandwith. Terlalu berlebihan, terlalu mengarang, tentu saja tidak. Makna kalimat didalam surah adz-dzariyat versi Indonesia ternyata bermakna Kekuatan yang membagi-bagikan urusan, patut juga diperhatikan bahwasanya malaikat yang terdapat di versi Indonesia itu terdapat didalam kurung.
Ayat ini juga mengandungi tiga patah perkataan “Fa”, “Al-Muqassimat”, dan “Al-Amra”. “Fa” adalah penyambung dari ayat 51:3. Perkataan “Muqassim” adalah perkataan pembuat (ismul fa’il/active participle) dari perkataan-akar qasama yang bermakna pembagian (to apportion, divide, distribute). Maka “Al-Muqassimat” bermakna “Pembagian” (distributors). “Amra” adalah masdar (verbal noun) yang bermakna urusan/arahan/berita (matter/affair, news, cammand), yang berasal dari kata-kerja “amara” yang bermakna mengarah (commanded). Dari segi nahu “amra” adalah objek yang kena buat (maf’ulumbih). Patut di ketahui, Internet juga merupakan sumber berita.
Kita telah mengkaji dari segi makna, kesinambungan, hukum, dan sifat keempat makhluk Allah SWT yaitu Az-Zaariyat, Al-Haamilat, Al-Jaariyat, dan Al-Muqassimat. Jadi tepatlah jika ayat ini dimaksud dengan ICT (Wireless).
Labels
amazing
(4)
aneh
(3)
ayah
(1)
berita
(21)
dunia
(2)
facebook
(1)
film
(2)
fun
(7)
gadget
(3)
gay
(1)
google +
(1)
hiburan
(2)
humor
(1)
info
(7)
internet
(2)
keluarga
(1)
kesehatan
(10)
lifestyle
(5)
lucu
(1)
musik
(5)
nokia
(1)
pesawat
(1)
sejarah
(2)
selebritis
(3)
selular
(1)
sepakbola
(1)
teknologi
(4)
tips and trik
(4)
tips dan trick
(5)
Archive
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar